🧠 Berita RSPON –
Easy Fatigue atau yang biasa dikenal dengan kelelahan merupakan kondisi dimana seseorang merasa lelah secara berlebihan atau mudah lelah, bahkan setelah melakukan aktivitas ringan, kelelahan ini bisa menjadi gejala ringan atau menjadi tanda awal dari gangguan kesehatan yang lebih serius.💆🏻♀️
✨ Memperingati HUT Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta ke-11, diadakan webinar nasional dengan tema pembahasan “Easy Fatigue: Gejala ringan yang sering diabaikan, tanda awal gangguan serius” pada Jum’at 18 Juli 2025. Webinar ini menghadirkan narasumber ahli yaitu: Prof. Dr. Hamed Oemar, Ph.D, Sp.JP (K), FJCC yang membahas tentang “Easy Fatigue (Cepat Lelah): Gejala Awal Gangguan Kesehatan yang Perlu Diwaspadai”, Aisyah Almas Silmina, S.Psi., M.Psi., Psikolog yang membahas tentang “Peran Kesehatan Mental dalam Easy Fatigue: Mengelola Stress dan Kelelahan” dan Anugrah Darmawan, S.Tr.Ftr yang membahas tentang “Pentingnya Aktivitas Fisik dalam Mengatasi Easy Fatigue”.
🧘♀️ Easy fatigue bisa diatasi dengan aktivitas fisik, karena aktivitas fisik bisa meningkatkan produksi mitokondria sebagai penghasil energi yang dibutuhkan sel untuk menjalankan berbagai fungsi. Aktivitas fisik juga meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenisasi, aktivitas fisik juga dapat menyeimbangkan hormon dan neurotransmitter. Contoh dari aktivitas fisik yang bisa dilakukan antara lain aerobik ringan seperti jalan cepat, bersepeda, dan berenang, aktivitas ini bisa dilakukan selama 30 (tigapuluh) menit perhari selama 5 kali seminggu, selanjutnya ada Strengthening Exercises yang tidak memerlukan alat seperti Squad dan Push Up yang bisa dilakukan 2-3 kali seminggu, ada juga latihan Fleksibilitas dan Relaksasi guna mengurangi ketegangan otot dan stress seperti yoga. Aktivitas harian aktif seperti berjalan pun bisa menjadi bentuk aktivitas fisik ringan yang mampu mengatasi easy fatigue.
Mental fatigue atau perasaan yang dialami setelah atau selama aktivitas kognitif yang berkepanjangan dan dikaitkan dengan ketidakmampuan sementara untuk mempertahankan kinerja kognitif yang optimal. Tentunya peran kesehatan mental dalam kelelahan baik mental maupun fisik, dimana menjaga kesehatan mental dapat membantu individu mengelola stres, meningkatkan ketahanan terhadap kelelahan, dan memulihkan diri lebih cepat setelah mengalami kelelahan. Dalam mengelola stres, terdapat serangkaian kegiatan yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan kita dalam menghadapi stres, sumber, dan dampak dari stres itu sendiri seperti teknik relaksasi dengan menarik nafas - menahan nafas - membuang nafas. 💨
Diharapkan dari webinar nasional yang diikuti lebih dari 500 peserta yang terdiri dari Dokter, Perawat Vokasi, Ners, Ners Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, Ners Spesialis Keperawatan Kardiovaskuler, Ners Spesialis Keperawatan Gawat Darurat Kritis, Perawat Vokasi Level 5, Perawat Vokasi Level 6, Psikolog Klinis, Fisioterapis, Fisioterapis Level 5, Fisioterapis Level 6, Terapis Okupasional, Terapis Okupasional Level 5, Terapis Okupasional Level 6, Dokter Spesialis Neurologi, Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Dokter spesialis psikiatri, dan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah ini, peserta dapat memahami bahwa tubuh mampu mengirimkan sinyal yang menandakan tengah mengalami kelelahan seperti nafas pendek, kecapean pada pekerjaan ringan, dan jantung berdebar tidak teratur.🙏